Rokok adalah silinder dari kertas
berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan
diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok
dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lain. Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter
dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis
yang berfungsi menyaring nikotin. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan
berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam
kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga
umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau
serangan jantung.
Merokok. Apakah merokok
merupakan suatu gaya hidup? Jawabnya, pasti ya. Merokok sama sekali bukanlah
suatu kebutuhan. Perokok sendiri tidak mampu menjawab mengapa dan untuk apa
merokok. Pada awalnya, mungkin hanya ingin mencoba atau mengikuti orang lain
yang tampak beda dengan merokok. Selanjutnya, menjadi suatu kebiasaan yang
tidak dapat dilepaskan. Sebenarnya sudah sejak lama, terutama di negara maju,
peringatan bahaya merokok disebarluaskan kepada masyarakat.
Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai
terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok yang
membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan
CO (karbon mono oksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang
terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan
napas.
CO,
Tar, dan Nikotin
tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan : Gelisah, tangan gemetar
(tremor), Cita rasa / selera makan berkurang, Ibu-ibu hamil yang suka merokok
dapat kemungkinan keguguran kandungannya. Tar
dan Asap Rokok merangsang jalan napas, dan tar tersebut tertimbun
disaluran itu yang menyebabkan : Batuk-batuk atau sesak napas, Tar yang
menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas, lidah atau bibir.
Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan : Jantung berdebar-debar, Meningkatkan tekanan darah serta kadar kholesterol dalam darah, rentang erat dengan terjadinya serangan jantung.
Gas CO (Karbon Mono Oksida) juga berpengaruh negatif terhadap jalan napas dari pembuluh darah. Karbon mono oksida lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen. Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO banyak, akan berkurang daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat meninggal dunia karena keracunan karbon mono oksida. Pada seorang perokok tidak akan sampai terjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedikit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negatif pada jalan napas dan pada pembuluh darah.
Cara berhenti :
Analisis Kebiasaan. Lakukan analisis atas
kebiasaan-kebiasaan merokok yang telah dilakukan selama ini. Misalnya: Kapan
waktu tersering Anda untuk merokok, Kapan Anda secara otomatis ingin merokok.
Hasil analisis ini akan membantu dalam mengerem keinginan merokok.Susun Daftar Alasan. Lakukan segala hal yang membuat Anda tidak kembali merokok. Selalu ingat alasan-alasan yang mendasari Anda untuk tidak merokok. Jika perlu susun daftar alasan itu. Menghindari kanker, gagal jantung, gangguan pencernaan, Kehidupan sosial yang lebih baik, Ingat kesehatan dan kepentingan anak / keluarga, Makan lebih enak.
Langsung Berhenti. Pilihlah sebuah hari di mana Anda akan berhenti. Dan pada hari itu, langsung berhenti total tanpa melakukan tahapan-tahapan. Umumkan rencana Anda kepada orang-orang dekat Anda agar mereka bisa membantu. Waspada Pada Hari-Hari Awal. Hari-hari awal akan terasa sangat berat. Cobalah mengalihkan perhatian dengan mengkonsumsi permen atau permen karet tanpa gula. Sementara waktu, kurangilah kegiatan yang berkaitan dengan rokok, seperti pergi ke bar. Nikmati Hidup. Uang yang seharusnya dipakai untuk membeli rokok dapat dipakai untuk membeli hadiah bagi diri sendiri, seperti membeli buku, membeli kaset, nonton bioskop, dan hal-hal menyenangkan lainnya. Konsumsi Rendah Kalori. Selama minggu-minggu pertama (sampai kira-kira empat minggu), makanlah makanan yang mengandung kalori rendah. Juga minumlah banyak air.
Politik Rokok :
Lain
ladang, lain belalang. Beda negara, tak sama pula cara bersikap terhadap bahaya
asap rokok. Setidaknya, kita bisa membandingkan cara negara memperingatkan
bahaya asap buatan itu melalui kemasan rokok. Secara eufemistik dan setengah
hati, Pemerintah Indonesia mewajibkan penulisan peringatan bahaya itu dengan
teks “Merokok dapat menyebabkan kanker...”. Dengan kalimat begitu, seolah-olah
asap rokok hanya berbahaya jika… (begini atau begitu). Bandingkan dengan sikap
Pemerintah Kuba yang lebih tegas. (Karena tak tahu arti bahasa peringatan dalam
sebuah kemasan rokok cerutu filter –oleh-oleh dari seorang teman, maka saya
mengambil contoh simbol larangan merokoknya saja). Di Kuba, tingkat bahaya asap
rokok bahkan ditonjolkan melalui pencantuman kadar senyawa kimia
karbonmonoksida pada kemasan rokok. Jadi, tak Cuma mencantumkan kadar tar dan
nikotin saja.Itulah misteri rokok. Banyak orang menentang keras peredaran rokok dan tindakan merokok, namun tak berdaya ketika dihadapkan pada persoalan mencari solusi bila industri rokok ditutup. Maju-mundurnya dunia olahraga dan industri musik di Indonesia, misalnya, sangat bergantung pada partisipasi sponsorship industri rokok. (Coba tunjukkan, adakah cabang olahraga dan artis mana yang terbebas dari ‘campur tangan’ industri yang satu ini?).
Jangankan atlet dan artis, Presiden pun akan dibuat pusing seribu keliling kalau industri rokok kita gulung tikar.
Dampak +
ROKOK selalu dianggap biang keladi berbagai penyakit. Tapi,
membantu mengurangi risiko parkinson. Tentu, bukan berarti semua orang harus
merokok.
Parkinson adalah hilang-nya sel-sel otak yang memun-culkan zat kimia dopamin, se-hingga berdampak gemetar, dingin, gerak lambat dan ber-masalah dengan keseimbang-an tubuh.
Laborat di Amerika mempe-lajari 210 pria dan wanita pe-ngidap parkinson dan 310 orang sehat. Hasilnya, pero-kok memiliki risiko lebih rendah sampai 50% terkena pe-nyakit parkinson. Bahkan, pe-rokok berat 70% lebih rendah terkena penyakit itu.
Para peneliti juga menyata-kan, peminum teh dan cola memiliki faktor pengurang ri-siko parkinson ketimbang me-reka yang hanya mengkon-sumsi air putih.
Racun yang ada pada teh atau cola, memungkinkan menghambat perjalanan en-zim penyebab parkinson. Be-gitu juga de-ngan nikotin, sehingga lepas dari perbincangan kanker atau batuk, rokok memiliki kekuatan menghambat atau membu-nuh zat kimia penyebab par-kinson yang masuk sel otak.
Kesimpulannya, nikotin bi-sa membantu melindungi sel-sel otak. Ini bukan anjuran untuk merokok agar tidak ter-kena parkinson. Sebab, ba-nyak cara menghambat zat kimia yang meracuni otak. Dengan sendirinya, bila tidak mengkonsumsi makanan berisiko tinggi, parkinson tidak akan dialami. Buyuten terhindar dari kehidupan orang yang tidak merokok.
Parkinson adalah hilang-nya sel-sel otak yang memun-culkan zat kimia dopamin, se-hingga berdampak gemetar, dingin, gerak lambat dan ber-masalah dengan keseimbang-an tubuh.
Laborat di Amerika mempe-lajari 210 pria dan wanita pe-ngidap parkinson dan 310 orang sehat. Hasilnya, pero-kok memiliki risiko lebih rendah sampai 50% terkena pe-nyakit parkinson. Bahkan, pe-rokok berat 70% lebih rendah terkena penyakit itu.
Para peneliti juga menyata-kan, peminum teh dan cola memiliki faktor pengurang ri-siko parkinson ketimbang me-reka yang hanya mengkon-sumsi air putih.
Racun yang ada pada teh atau cola, memungkinkan menghambat perjalanan en-zim penyebab parkinson. Be-gitu juga de-ngan nikotin, sehingga lepas dari perbincangan kanker atau batuk, rokok memiliki kekuatan menghambat atau membu-nuh zat kimia penyebab par-kinson yang masuk sel otak.
Kesimpulannya, nikotin bi-sa membantu melindungi sel-sel otak. Ini bukan anjuran untuk merokok agar tidak ter-kena parkinson. Sebab, ba-nyak cara menghambat zat kimia yang meracuni otak. Dengan sendirinya, bila tidak mengkonsumsi makanan berisiko tinggi, parkinson tidak akan dialami. Buyuten terhindar dari kehidupan orang yang tidak merokok.
Mengapa orang merokok ?
1.Faktor genetik ( Keturunan).
2. Faktor kepribadian (personality) =Memandang diri kurang sukses
3. Faktor Sosial: Yang paling berpengaruh adalah jumlah temanteman yang merokok.
4. Faktor kejiwaan (psikodinamik). Kehilangan kenikmatan oral yang dini atau adanya suatu rasa rendah diri. Mereka yang mudah berhenti merokok ternyata disapih pada usia sekitar 7-8 bulan, sedangkan yang sukar berhenti, dahulu disapih pada usia sekitar 4,7 bulan.
5 Faktor sensorimotorik. = Menikmati sensasi merokok.
6. Faktor farmakologis. Nikotinlah yang menjadi biang keladi utamanya
Bagaimana Potret Kita,……
Dalam sepuluh tahun terakhir, konsumsi rokok di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 44,1% dan jumlah perokok mencapai 70% penduduk Indonesia. Yang lebih menyedihkan lagi, 60% di antara rokok
adalah kelompok berpenghasilan rendah (Susenas 1995 dan 2001).
Parahnya lagi, hampir seluruh perokok atau 91,8%, mereka juga merokok di rumah ketika seluruh anggota keluarganya berada di rumah..
Konsumsi rokok Indonesia setiap tahun mencapai 199 miliar batang rokok atau urutan kelima setelah RRC (1.679 miliar batang), AS (480 miliar), Jepang (230 miliar), dan Rusia (230 miliar).
Apa dampak merokok dalam hal sosial dan ekonomi bagi Perempuan dan anak?
43 Juta Anak Hidup dengan Perokok :
tiga dari 10 pelajar yang telah merokok ternyata pertama kali mencoba rokok di bawah usia 10 tahun . "Konsumsi tembakau atau rokok tercatat membunuh 1 orang setiap detik, dan rokok membunuh separuh dari masa hidup perokok, dan separuh perokok mati pada usia 35-69 tahun, " jelas (Menkes).
Hampir 90% wanita muda Indonesia Perokok. Riset terbaru mengungkapkan 88,78% dari 3.040 pelajar SMP putri
hingga mahasiswi (13-25 tahun) Indonesia merokok. (Riset tersebut dilakukan KuIS, The Tobacco Control Research Program of Southeast Asia Tobacco Alliance (SEATCA) dan Rockefeller Foundation)
Dampak Ekonomi dan Sosial Merokok………
Sementara itu, menurut analisis Soewarta Kosen (ahli ekonomi kesehatan Litbang Departemen kesehatan), total tahun produktif yang hilang karena penyakit yang terkait dengan tembakau di Indonesia pada 2005 adalah 5.411.904 disability adjusted life year (DALYs). Jika dihitung dengan pendapatan per kapita per tahun pada 2005 sebesar US$ 900, total biaya yang hilang US$ 4.870.713.600.
Dari segi ekonomi, rokok memang memberikan kontribusi yang signifikan bagi pemasukan negara. Tiap tahunnya, pemerintah mendapat masukan dari pos penerimaan cukai rokok dan minuman keras tak kurang dari sebesar Rp 27 triliun. Angka ini menyumbang 98% penerimaan cukai negara sehingga urusan kesehatan serta menyelamatkan anak negeri sering tergilas oleh setoran puluhan triliun rupiah tersebut.
"91 persen mendukung usulan agar Indonesia meratifikasi Kerangka Konvensi Pengendalian Tembakau. Dukungan yang tinggi diberikan juga terhadap pelarangan iklan rokok (88%), peningkatan cukai rokok (88%), serta pelarangan merokok di tempat kerja (86%) dan 77% mengatakan bahwa konsumsi rokok di Indonesia sudah sampai pada tingkat mengkhawatirkan. Walaupun Potret kita jelek, dampak yang ditimbulkan sangat mengkawatirkan namun Indonesia belum memiliki perangkat undang-undang dan belum meratifikasi konvensi internasional tentang pengendalian tembakau.
1.Faktor genetik ( Keturunan).
2. Faktor kepribadian (personality) =Memandang diri kurang sukses
3. Faktor Sosial: Yang paling berpengaruh adalah jumlah temanteman yang merokok.
4. Faktor kejiwaan (psikodinamik). Kehilangan kenikmatan oral yang dini atau adanya suatu rasa rendah diri. Mereka yang mudah berhenti merokok ternyata disapih pada usia sekitar 7-8 bulan, sedangkan yang sukar berhenti, dahulu disapih pada usia sekitar 4,7 bulan.
5 Faktor sensorimotorik. = Menikmati sensasi merokok.
6. Faktor farmakologis. Nikotinlah yang menjadi biang keladi utamanya
Bagaimana Potret Kita,……
Dalam sepuluh tahun terakhir, konsumsi rokok di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 44,1% dan jumlah perokok mencapai 70% penduduk Indonesia. Yang lebih menyedihkan lagi, 60% di antara rokok
adalah kelompok berpenghasilan rendah (Susenas 1995 dan 2001).
Parahnya lagi, hampir seluruh perokok atau 91,8%, mereka juga merokok di rumah ketika seluruh anggota keluarganya berada di rumah..
Konsumsi rokok Indonesia setiap tahun mencapai 199 miliar batang rokok atau urutan kelima setelah RRC (1.679 miliar batang), AS (480 miliar), Jepang (230 miliar), dan Rusia (230 miliar).
Apa dampak merokok dalam hal sosial dan ekonomi bagi Perempuan dan anak?
43 Juta Anak Hidup dengan Perokok :
tiga dari 10 pelajar yang telah merokok ternyata pertama kali mencoba rokok di bawah usia 10 tahun . "Konsumsi tembakau atau rokok tercatat membunuh 1 orang setiap detik, dan rokok membunuh separuh dari masa hidup perokok, dan separuh perokok mati pada usia 35-69 tahun, " jelas (Menkes).
Hampir 90% wanita muda Indonesia Perokok. Riset terbaru mengungkapkan 88,78% dari 3.040 pelajar SMP putri
hingga mahasiswi (13-25 tahun) Indonesia merokok. (Riset tersebut dilakukan KuIS, The Tobacco Control Research Program of Southeast Asia Tobacco Alliance (SEATCA) dan Rockefeller Foundation)
Dampak Ekonomi dan Sosial Merokok………
Sementara itu, menurut analisis Soewarta Kosen (ahli ekonomi kesehatan Litbang Departemen kesehatan), total tahun produktif yang hilang karena penyakit yang terkait dengan tembakau di Indonesia pada 2005 adalah 5.411.904 disability adjusted life year (DALYs). Jika dihitung dengan pendapatan per kapita per tahun pada 2005 sebesar US$ 900, total biaya yang hilang US$ 4.870.713.600.
Dari segi ekonomi, rokok memang memberikan kontribusi yang signifikan bagi pemasukan negara. Tiap tahunnya, pemerintah mendapat masukan dari pos penerimaan cukai rokok dan minuman keras tak kurang dari sebesar Rp 27 triliun. Angka ini menyumbang 98% penerimaan cukai negara sehingga urusan kesehatan serta menyelamatkan anak negeri sering tergilas oleh setoran puluhan triliun rupiah tersebut.
"91 persen mendukung usulan agar Indonesia meratifikasi Kerangka Konvensi Pengendalian Tembakau. Dukungan yang tinggi diberikan juga terhadap pelarangan iklan rokok (88%), peningkatan cukai rokok (88%), serta pelarangan merokok di tempat kerja (86%) dan 77% mengatakan bahwa konsumsi rokok di Indonesia sudah sampai pada tingkat mengkhawatirkan. Walaupun Potret kita jelek, dampak yang ditimbulkan sangat mengkawatirkan namun Indonesia belum memiliki perangkat undang-undang dan belum meratifikasi konvensi internasional tentang pengendalian tembakau.
·
Zat berbahaya
·
ACROLEIN ; zat berbentuk cair tidak berwarna
diperoleh dengan mengambil cairan dari glyceril atau dengan mengeringkannya.
Pada dasarnya zat ini mengandung alkohol yang pasti sangat mengganggu
kesehatan.
·
KARBON MONOXIDA ; gas yang tidak berbau. Zat ini
dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat karbon. Jika
karbon monoxida ini masuk ke dalam tubuh dan dibawa oleh hemoglobin ke dalam
otot-otot tubuh. Satu molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen.
Apabila didalam hemoglobin itu terdapat karbon monoxida, berakibat seseorang
akan kekurangan oksigen.
·
NIKOTIN ; cairan berminyak tidak berwarna. Zat
ini bisa menghambat rasa lapar. Jadi menyebabkan seseorang merasa tidak lapar
karena mengisap rokok.
·
AMMONIA ; gas yang tidak berwarna, terdiri dari
nitrogen dan hidrogen. Memiliki bau yang sangat tajam dan merangsang. Zat ini
sangat cepat memasuki sel-sel tubuh dan kalau disuntikkan sedikit saja pada
aliran darah akan membuat pingsan atau koma.
·
FORMIC ACID ; cairan tidak berwarna, tajam
baunya, bisa bergerak bebas dan dapat membuat lepuh.
·
HYDROGEN CYANIDE ; gas tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak ada rasa. Zat ini paling ringan dan mudah terbakar. Cyanide
mengandung racun berbahaya dan jika dimasukkan langsung ke dalam tubuh akan
berakibat kematian.
·
NITROUS OXIDE ; gas tidak berwarna dan jika
diisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan membuat rasa sakit. Zat ini
awalnya adalah untuk zat pembius pada saat operasi.
·
FORMALDEHYDE ; gas tidak berwarna dan berbau
tajam. Gas ini bersifat pengawet dan pembasmi hama.
·
PHENOL ; zat ini terdiri dari campuran kristal
yang dihasilkan dari distilasi zat-zat organik misalnya kayu dan arang. Phenol
bisa terikat didalam protein dan menghalangi kerja enzyme.
·
ACETOL ; zat ini adalah hasil dari pemanasan
aldehyde dan menguap dengan alkohol.
·
HYDROGEN SULFIDE ; gas yang mudah terbakar dan
berbau keras. Zat ini menghalangi oxidasi enxym (zat besi berisi pigmen).
·
PYRIDINE ; cairan tidak berwarna dan berbau
tajam. Zat ini mampu mengubah alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
·
METHYL CHLORIDE : merupakan campuran zat-zat
bervalensa satu atas mana hidrogen dan karbon sebagai unsur utama. Zat ini
merupakan compound organis yang sangat beracun dan uapnya bersifat sama dengan
pembius.
·
METHANOL ; cairan ringan yang mudah menguap dan
terbakar. Jika diminum dan diisap dapat berakibat pada kebutaan dan kematian.
·
TAR ; cairan kental berwarna coklat tua atau
hitam didapatkan dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau.
Zat inilah yang menyebabkan kanker paru-paru.
Merek-merek
rokok yang terkenal:
A Mild, Class Mild, Bentoel, Benson & Hedges, Djarum, Lintang Enam
Dji Sam Soe, Gudang Garam, Lucky Strike, Marlboro, Wismilak
Merek lainnya:
Bheta, Forum, Gentong, Gibol, Iki Ae
Master Mild, Pensil Mas, Sam Suy
A Mild, Class Mild, Bentoel, Benson & Hedges, Djarum, Lintang Enam
Dji Sam Soe, Gudang Garam, Lucky Strike, Marlboro, Wismilak
Merek lainnya:
Bheta, Forum, Gentong, Gibol, Iki Ae
Master Mild, Pensil Mas, Sam Suy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar